Selasa, 01 Juni 2010

SBY-Obama Akan Bicarakan Serangan Israel


SBY-Obama Akan Bicarakan Serangan Israel

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden AS Barack Obama akan membahas serangan Israel terhadap armada kapal kebebasan (Freedom Flotilla) di perairan internasional pada saat Obama berkunjung ke Indonesia pada Juni 2010.

Juru Bicara Kepresidenan Bidang Hubungan Luar Negeri, Dino Patti Djalal, dalam konferensi pers di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (1/6/2010), mengatakan bahwa masalah tersebut akan dibahas. Menurutnya, hal itu akan dibicarakan karena Presiden Yudhoyono merasa prihatin dengan prospek perdamaian di Timur Tengah yang saat ini sedang diupayakan kembali melalui proximity talks yang melibatkan negara-negara barat.

"Masalah ini akan menjadi satu hal yang akan dibahas antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Obama," ujar Dino. Ia mengatakan, serangan Israel terhadap konvoi bantuan kemanusiaan melibatkan 50 negara itu merupakan hal faktual yang akan dibicarakan dalam pertemuan Presiden Yudhoyono-Obama karena dalam pertemuan bilateral antara Presiden Yudhoyono dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas pekan lalu, keduanya berbicara tentang posisi Amerika Serikat dalam proses perdamaian yang tengah dilakukan.

Dalam konferensi pers, Dino menuturkan bahwa Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah melakukan sidang darurat untuk membahas masalah penyerangan Israel terhadap konvoi kapal kemanusiaan yang membawa 10.000 barang bantuan untuk rakyat Palestina di Jalur Gaza. Dewan Keamanan PBB pun telah mengeluarkan pernyataan mengutuk aksi Israel yang menelan korban setidaknya 10 korban jiwa dan banyak lagi yang cedera. "Dewan Keamanan PBB menyerukan adanya penyelidikan, investigasi langsung," ujarnya.

Menurut Dino, Presiden Yudhoyono merasa cukup puas dengan adanya seruan Dewan Keamanan PBB tersebut dan menyerukan agar para sukarelawan dan kapal-kapal kemanusiaan yang ditahan Israel segera dibebaskan. Dino menjelaskan, Dewan Hak Asasi Manusia PBB juga telah setuju mengadakan debat mendesak atau urgent debate guna membahas serangan Israel terhadap konvoi kapal kemanusiaan di perairan internasional.

"Urgent debate ini selain didorong oleh Indonesia yang diwakili oleh Dubes PBB di Jenewa juga didukung oleh Mesir dan negara-negara anggota OKI," ujarnya. Debat darurat yang diselenggarakan pada hari Selasa pukul 15.00 waktu Jenewa atau Selasa malam WIB itu akan mendorong diadakannya resolusi dari Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB mengenai serangan Israel. "Ini agak jarang terjadi, suatu seruan internasional dari berbagai penjuru, berbagai negara, yang lebih kurang sama nadanya," ujar Dino.

Dalam pertemuan antara ASEAN dan Gulf Countries Corporation (GCC) yang dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, ia menjelaskan, negara-negara ASEAN dan negara teluk juga mengeluarkan pernyataan bersama mengutuk dan meminta pertanggungjawaban Israel.

sumber: http://id.news.yahoo.com/kmps/20100602/tpl-sby-obama-akan-bicarakan-serangan-is-81d2141.html

Kapal Misi Kemanusiaan RI Ditembaki Israel
Tiga orang tewas akibat diberondong tembakan dari sebuah helikopter Israel.
Senin, 31 Mei 2010, 09:50 WIB

Asap di langit Gaza (AP Photo/Anja Niedringhaus)

VIVAnews - Kapal kemanusiaan Mavi Marmara yang membawa misi kemanusiaan Indonesia dan jurnalis tvOne ditembaki helikopter Israel di perairan Gaza, Palestina.

Tiga orang dikabarkan tvOne meninggal dan 30-an lainnya luka-luka. Peristiwa terjadi Senin 31 Mei 2010.

Di dalam kapal ini terdapat aktivis Mer-C Indonesia yang membawa misi kemanusiaan. Juga ada jurnalis tvOne yang melakukan liputan di atas kapal ini.

Mer-C atau Medical Emergency Rescue Committee adalah organisasi sosial kemanusiaan yang bergerak dalam bidang kegawatdaruratan medis.

Relawan MER-C Indonesia yang ikut dalam misi ke Gaza adalah Nur Fitri Moeslim Taher selaku ketua tim dengan anggota dr Arief Rachman, Abdillah Onim, Nur Ikhwan Abadi, dan Muhammad Yasin. Mereka ikut rombongan misi "Flotilla to Gaza" (kebebasan untuk Gaza) tahun 2010 bersama berbagai elemen dan pegiat kemanusiaan dan hak asasi manusia dari 50 negara yang masuk Gaza pada tanggal 25 Mei 2010.

Sukarelawan dari 50 negara yang ikut misi ini ada di bawah koordinasi Insani Yardim Vakfi, Turki. Misinya menghentikan blokade militer-politik-ekonomi Israel yang mengepung Gaza dan sudah berjalan hampir 4 tahun ini, serta memakan korban ribuan jiwa. Kapal ini juga membawa sekitar 10 ribu ton bantuan kemanusiaan.

Israel mengancam akan mengebom kapal-kapal yang mengangkut misi kemanusiaan untuk warga di jalur Gaza.

sumber : http://dunia.vivanews.com/news/read/154351-kapal_misi_kemanusiaan_ri_ditembaki_israel/