Selasa, 05 April 2011

Pilih-Pilih Sahabat

Ini merupakan pertanyaan yang sudah banyak memberikan pro dan kontra. Beberap orang berkata, "Kamu harus mempunyai banyak teman, jangan hanya bergaul dengan yang itu-itu saja. Saat kamu punya pergaulan yang luas, kamu akan memiliki banyak keuntungan."

Dan yang lainnya berkata, "Kamu harus pilih-pilih teman, jika tidak, beberapa dari mereka akan mempengaruhimu dengan hal-hal buruk." Oke, aku mengakui bahwa 2 opini tersebut mempunyai poin yang bagus. Lalu, apa yang harus kita lakukan? Bergaul bebas dengan semua orang, atau mempersempit persahabatan kita dengan orang-orang tertentu saja? Jawabanku adalah kita perlu mempersempitnya, tetapi dengan catatan yang harus diperhatikan.

Mengapa kita harus pilih-pilih?

Aku punya sedikit cerita tentang ini. Ketika aku di SMP, aku mempunya dua teman yang cukup populer. Teman pertamaku, ia memiliki banyak teman dari berbagai latar belakang dan karakteristik. Dari yang paling alim dan rajin, maniak games, sampai pengguna narkoba. Tetapi, meskipun memiliki banyak teman seperti itu, ia tetaplah sama dan tidak melakukan hal-hal yang negatif. Dan kemudian, teman keduaku, ia adalah salah satu murid yang paling cemerlang di sekolah. Tetapi, setelah mengenal rokok dan narkoba, ia mulai berubah dan prestasinya menurun drastis.

Apa artinya itu?

Aku pikir, setelah membaca ilustrasi di atas, kita dapat menilai efek positif dan negatif dari sebuah persahabatan. Tidak semua orang di dunia adalah orang yang baik. Ada penjilat, pemfitnah, penusuk dari belakang, pembohong, oportunis, orang menyebalkan yang mengintai di luar sana. Kita tentu tidak ingin seseorang menusuk kita dari belakang dengan tindakan dan kata-katanya atau banyak orang tahu rahasia kita karena kita menceritakannya pada orang yang salah, kan? Itulah mengapa kita harus pilih-pilih. Pilih-pilih berarti kita memilih teman yang benar-benar tulus dan jujur pada kita, memberikan kenyamanan, dan membawa kita ke arah yang positif. Pilih-pilih bukan berarti kita anti-sosial atau ingin menjadi pertapa, tetapi lebih ke masalah prioritas. Aku selalu berkata pada diriku sendiri, "Aku tidak perlu banyak orang di hidupku dan memiliki jadwal yang penuh untuk bersosialisasi. Aku lebih memilih orang-orang yang jujur dan tulus bersamaku, daripada bergaul dengan orang-orang yang hanya sekedar untuk mengisi waktu agar tetap sibuk."

Kesimpulan

Di awal artikel ini, aku berkata bahwa kita harus pilih-pilih tetapi dengan catatan. Catatan itu adalah, kita dapat berteman dengan siapa saja, sungguh. Tidak peduli mereka datang dari etnis, latar belakang, karakteristik, atau tabiat yang berbeda. Tetapi ketika seseorang berusaha untuk merusak prinsip hidupmu, memberi pengaruh buruk, atau mengeksploitasi dirimu untuk keuntungan dirinya sendiri, bertindaklah tegas! Belajar untuk berkata tidak!

Tidak ada komentar: